Kamis, 16 Mei 2013

KISAH NABI ISA DAN TIGA POTONG ROTI



Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal tiga kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat, Nabi Isa berkata "baiklah, kita sudah lelah, mari kita beristirahat disini, mana roti yang kau bawa mari kita makan.

Sebelum memakan roti Nabi Isa As bergegas sholat terlebih dahulu. Dalam hati si yahudi berkata "enak saja, roti yang ku bawa ingin dimakan padahal dia membawa juga satu roti, ah...sebaiknya aku makan dulu roti yg satu ini". Ia pun menjauh dari Nabi Isa yang sedang sholat dan memakan roti yang satu.

Selesai sholat Nabi Isa As menanyakan roti kepada si Yahudi untuk dimakan bersama-sama namun si Yahudi berdalih bahwa ia hanya membawa satu roti, Nabi Isa As berujar "Baiklah kalau begitu."......

Setelah makan merekapun melanjutkan perjalanan, diperjalanan mereka bertemu orang buta dan Nabi Isa As pun mengobatinya hingga sembuh. Setelah sembuh orang buta itu berterima kasih, dan si Yahudi pun terkagum-kagum. Nabi Isa As berkata pada si Yahudi "demi dzat yang Maha menyembuhkan, aku tanyakan kepada mu, kemana roti yang satu itu?", Yahudi berkata "sungguh aku hanya bawa satu roti", Nabi Isa pun diam dan melanjutkan perjalanan.

Malam pun tiba, sedang bekal makanan sudah tidak ada, akhirnya mereka berburu Rusa, setelah mendapatkan, rusa disembelih dan dibakar merekapun memakan dagingnya hingga kenyang. Dagingpun tersisa, sisa daging itu di doakan oleh Nabi Isa As agar utuh dan hidup kembali lalu disuruhnya pergi, lagi-lagi si yahudi terkaget-kaget seraya berkata "sungguh ajaib", dan Nabi Isa As berkata "Demi dzat yang Maha Mulia yang dapat menghidupkan kembali makhluk ciptaanNya, aku tanyakan kepada mu siapa yang memakan satu roti lagi bekal yang kita bawa?", kembali si Yahudi berbohong bahwa ia tidak memakannya lalu merekapun tidur.

Pagi pun tiba, mereka melanjutkan perjalanannya melewati gurun dan rimba belantara hanya dengan berjalan kaki. Sampailah mereka di pinggir sungai besar yang sulit diseberangi. Nabi Isa pun berkata "kemarilah kau mendekat, kita akan menyeberangi sungai ini", si Yahudi hanya menurut saja, merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan diatas air, si yahudi kembali terheran-heran dan berkata "luar biasa" sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si yahudi tetap mengelak mengingkari perbuatannya, tanpabanyaktanyaNabiIsaAsmelanjutkanperjalanan.

Kali ini mereka berada di daerah bebatuan, si Yahudi sering mengeluh kakinya sakit namun terus mengikuti beliau berjalan di belakang. Sampai akhirnya Nabi Isa As menemukan 3 batu emas yang berkilau, si yahudi loncat kegirangan. Nabi Isa As membagi rata batu emas tersebut namun tersisa satu batu emas. Nabi isa pun berkata "aku akan memberikan batu emas ini kepada yang memakan roti kita yang satu itu" tanpa sadar si yahudi mengakui bahwa ia yang memakan roti yang satu itu. Nabi Isa As berkata "baiklah, ambil saja ketiga batu emas ini untuk mu". Lalu ia pun bergegas melanjutkan perjalanan.
Tinggallah si Yahudi sendirian sambil bingung hendak di bawa dengan apa batu emas tersebut, ia terus berusaha memanggulnya tapi tidak sanggup, saat sedang demikian melintaslah 3 orang perampok dan merampas batu emas tersebut serta membunuh si yahudi.

Mereka benar-benar sadis, setelah menguasai batu emas itu mereka beristirahat dan merasa lapar, salah satu dari merekapun pergi turun ke pemukiman penduduk tuk mencari makanan. Di saat temannya pergi, kedua orang perampok itu sepakat akan membunuh temannya nanti sekembalinya ia dari mencari makanan sedang yang mencari makanpun berfikiran bahwa akan meracuni makanan yang ia dapat agar dapat menguasai sendiri batu emasnya.

Sekembalinya mencari makan ia pun dibunuh oleh teman-temannya kemudian mereka memakan makanan yang sudah di racun, akhirnya mereka bertigapun mati mengenaskan. Selang beberapa lama Nabi Isa As pun kembali melintasi tempat itu bersama para hawariyyin (pengikutnya) dan mereka menyaksikan tiga onggok mayat yang mati sia-sia akibat memperebutkan dunia sambil menperingatkan para pengikutnya demikianlah bagi siapa saja yang serakah dengan harta dunia maka akan tertipu dan mati sia-sia.